BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ilmu matematika merupakan ilmu yang
dekat dengan kehidupan sehari – hari. Dari sekian banyak materi dalam
matematika, salah satu yang sangat dekat dengan kehidupan manusia adalah
himpunan.
Teori himpunan merupakan kajian yang
cukup strategis di dalam matematika. Hampir di setiap cabang di dalam
matematika, himpunan senantiasa memegang peranan penting, berawal dari himpunan
ini dapat di bentuk suatu hubungan atau relasi, struktur aljabar atau sistem
matematika dan sebagainya.
Dalam matematika, himpunan adalah segala
koleksi benda-benda tertentu yang dianggap sebagai satu kesatuan. Walaupun hal
ini merupakan ide yang sederhana, tidak salah jika himpunan merupakan salah
satu konsep penting dan mendasar dalam matematika modern, dan karenanya, studi
mengenai himpunan sangatlah berguna.
Himpunan biasa digunakan dalam
matematika dan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita
jumpai pengertian tersebut seperti dalam Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Budidarma, kumpulan koran bekas, koleksi perangko, kelompok
belajar, gugus depan dalam pramuka dan kata sejenis lainnya. Kata-kata
himpunan, kumpulan, koleksi, kelompok daam kehidupan sehari-hari memiliki arti
yang sama. Pengertian himpunan merupakan salah satu dasar dari matematika.
Konsep dalam matematika dapat dikembalikan pada pengertian himpunan, misalnya
garis adalah himpunan titik. Sebetulnya pengertian himpunan mudah dipahami dan
dapat diterima secara intuitif. Tetapi dalam matematika dapat dibuat
definisinya. Kata himpunan dan kumpulan digunakan dalam definisi secara
bersamaan, meskipun keduanya mempunyai arti yang sama. Demikian pula dengan
kata himpunan dan koleksi. Akan tetapi, karena begitu pentingnya materi himpunan
dalam mempelajari matematika, oleh karena itu perlu dilakukan pengkajian
tentang himpunan seperti tentang pengenalan himpunan, cara penulisan himpunan,
macam – macam himpunan, dan lain – lain.
B.
Perumusan
Masalah
Adapun masalah – masalah yang dapat dirumuskan
adalah sebagai berikut :
1. Apakah
pengertian himpunan ?
2. Bagaimana
istilah – istilah dan simbol suatu himpunan ?
3. Bagaimana
cara menggambar suatu himpunan dengan diagram venn ?
4. Berapakah
macam himpunan, dan bagaimana penjabaran dari beberapa macam himpunan tersebut
?
C.
Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan
tentang pengertian himpunan
2. Menjelaskan
tentang istilah – istilah dan simbol suatu himpunan .
3. Menjelaskan
tentang cara – cara menggambar suatu himpunan dengan diagram venn.
4. Menjelaskan
macam – macam himpunan dan penjelasan masing – masing dari beberapa macam
himpunan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Himpunan
Secara sederhana, himpunan artinya kumpulan benda
(objek). Pernahkah kamu memperhatikan benda-benda yang ada di rumahmu?. Jika
kamu perhatikan, ternyata di rumahmu terdapat beberapa kumpulan benda yang
jelas batasannya, antara lain:
1.
piring
2.
keluarga
3.
gelas
4.
kursi
5.
alat-alat elektronik, ,
dan sebagainya.
Suatu kumpulan benda (objek) tertentu dengan batasan yang jelas
dalam matematika disebut himpunan.
Dalam matematika, suatu himpunan dilambangkan dengan huruf
kapital, misalnya A, B, C, D,
..., Z. Benda-benda (objek)
dari suatu himpunan tersebut ditulis di antara kurung kurawal dan
dipisah dengan tanda koma, misalnya:
1.
A
adalah nama bulan yang dimulai dengan huruf J, A = {Januari, Juni, Juli}.
2.
B
adalah himpunan bilangan asli kurang dari 7, maka B = {1, 2, 3, 4, 5, 6}.
3.
C
adalah himpunan bilangan ganjil antara 1 dan 10, maka C = {3, 5, 7, 9).
Perhatikan
untuk himpunan di atas:
1.
Himpunan A = {Januari, Juni, Juli}
Januari merupakan anggota A
ditulis Januari Î A. Maret
bukan anggota A (karena nama
bulan tidak dimulai dengan huruf J)
ditulis Maret Ï A.
2.
Himpunan B = {1, 2, 3, 4, 5} 1 anggota B ditulis 1 Î B, 7 bukan anggota B ditulis
7 Ï B
B.
Mengenal Beberapa
Himpunan Bilangan
Macam-macam himpunan
bilangan di antaranya yang berikut ini:
1.
C
= himpunan bilangan cacah, ditulis C = {0, 1, 2, , ...}
2.
A
= himpunan bilangan asli, ditulis A = {1, 2, 3, 4, ...}
3.
Gn
= himpunan bilangan genap positif, ditulis Gn = {2, 4, 6, 8, ...}
4.
G
= himpunan bilangan ganjil positif, ditulis G = {1, 3, 5, 7, ...}
5.
P
= himpunan bilangan prima, ditulis P = {2, 3, 5, 7, ...}
6.
K
= himpunan bilngan komposit, ditulis K = {4, 6, 8, 9, ...}
7.
T
= himpunan pangkat tiga bilangan asli, ditulis T = {1, 8, 27,
...}
8.
N = himpunan bilangan
natural, ditulis N = { 0, 1, 2, 3, 4, … }
9.
Z = himpunan bilangan
bulat, ditulis Z = { …, -2, -1, 0, 1, 2, 3, … }
10. P = himpunan bilangan positif, ditulis P = { 1, 2, 3, 4, … }
C.
Cara Menyatakan
Himpunan
Suatu himpunan dapat
dinyatakan dengan beberapa cara, yaitu:
1.
Kata-kata atau syarat
keanggotaan, disebut juga cara deskripsi
langsung.
2.
Mendaftarkan
anggota-anggotanya, cara ini disebut juga cara tabulasi langsung.
3.
Notasi pembentuk himpunan langsung.
Perhatikan
beberapa contoh berikut:
1.
A
= {2, 4, 6, 8}
Himpunan A dapat
dituliskan dalam bentuk:
A adalah
himpunan bilangan genap antara 0 dan 10, atau A adalah himpunan empat bilangan genap yang pertama. Apabila
anggota suatu himpunan disebutkan satu per satu, maka himpunan itu disebut dengan
cara mendaftarkan anggota-anggota.
2.
L
adalah himpunan bilangan kelipatan 5.
B adalah
himpunan nama bulan yang dimulai dengan huruf M.
C adalah
himpunan bilangan bulat antara –3 dan 2.
Dengan cara tabulasi atau mendaftarkan anggotanya satu per satu
himpunan L, B, dan C dapat dituliskan dalam bentuk:
L = {5, 10,
15, 20, 25, ...}
B = {Maret,
Mei}
C = {–2,
–1, 0, 1}
Suatu himpunan yang banyak
anggotanya tidak terhitung, lebih efektif apabila dinyatakan dengan
notasi pembentuk himpunan. Cara ini dikenal dengan cara rule.
Dalam menyatakan suatu
himpunan, biasanya menggunakan symbol – symbol sebagai berikut :
1.
Symbol Î ( baca : elemen dari
)
Symbol ini digunakan untuk menyatakan bahwa suatu objek adalah
anggota dari suatu himpunan tersebut.
Contoh : -1 Î Z : -1 adalah elemen dari himpunan bilangan bulat.
2.
Symbol Ï ( baca : bukan
elemen dari )
Symbol ini digunakan untuk menyatakan bahwa suatu objek bukan
merupakan anggota suatu himpunan tersebut.
Contoh : -2 Ï P : -2 bukan elemen dari himpunan bilangan bulat positif.
D.
Himpunan Semesta Dan
Diagram Venn
1.
Himpunan Semesta
Misalkan kita diberikan
suatu himpunan H = {kucing,
kelinci, kuda, kerbau}. Anggotaanggota H
dapat dikelompokkan ke dalam himpunan hewan berkaki empat, atau himpunan
hewan menyusui, atau himpunan hewan berawalan huruf K. Himpunan-himpunan di atas disebut himpunan semesta dari
himpunan H. Himpunan semesta
pembicaraan biasanya dinotasikan dengan S.
Himpunan semesta adalah
himpunan yang memuat semua anggota atau objek yang dibicarakan.
2.
Diagram Venn
Himpunan
dapat direpresentasikan dengan diagram venn. Penggunaan diagram ini pertama
kali diperkenalkan oleh seorang matematikawan Inggris yang bernama John Venn
pada tahun 1881. Himpunan semesta, yang beraggotakan seluruh objek yang
penting, direpresentasikan dengan bentuk kontak dan di dalam kotak tersebut
terdapat lingkaran atau bentuk – bentuk geometris lainnya untuk
merepresentasikan himpunan. Terkadang tanda titik dipergunakan pula untuk
menggambarkan elemen dari suatu himpunan. Diagram venn sering pula digunakan
untuk menggambarkan relasi antar himpunan.
Contoh :
Gambarkan diagram venn yang
menggambarkan himpunan v, yaitu himpunan huruf vocal dalam bahasa Indonesia.
Jawaban :
Pertama gambarkan himpunan semesta U
sebagai bentuk kotak, dalam hal ini U adalah himpunan huruf – huruf yang
digunakan dalam bahasa Indonesia yaitu { a, b, c, d, e, …,x, y, z}. kemudian
gambarkan sebuah lingkaran dalam kotak U untuk mempresentasikan V. di dalam V
gambarkan titik – titik yang menyatakan elemen darai V yaitu a, i, o, u.
U
|
V
·
a
·
o
·
u
·
i
|
Cara yang sangat bermanfaat
dan sangat efektif untuk menyatakan himpunan-himpunan serta hubungan antara
beberapa himpunan dalam semesta pembicaraan tertentu adalah dengan gambar
himpunan yang disebut Diagram Venn.
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam membuat diagram Venn adalah sebagai berikut:
a.
Himpunan semesta biasanya
digambarkan dengan persegi panjang dan lambang S ditulis pada sudut kiri atas gambar persegi panjang.
b.
Setiap himpunan lain yang
dibicarakan (selain himpunan kosong) digambarkan dengan lingkaran (kurva tertutup).
c.
Setiap anggota ditunjukkan
dengan noktah (titik) dan anggota himpunan ditulis di samping noktah tersebut.
E.
Macam – Macam
Himpunan
1.
Himpunan Bagian
Dikatakan himpunan bagian apabila terdapat himpunan
S dan T, S adalah himpunan bagian dari T apabila setiap elemen S terdapat pula
di T, dan dinotasikan dengan S Í T.
Untuk memahami himpunan
bagian, perhatikanlah himpunan berikut ini.
S = {semua
siswa kelas VII di sekolahmu}
A = {semua
siswa kelas VIIA di kelasmu}
B = {semua
siswa perempuan VIIA di kelasmu}
C = {semua
siswa laki-laki VIIA di kelasmu}
Dari contoh di atas diperoleh keterangan sebagai berikut:
a.
Himpunan B dan C merupakan himpunan bagian dari himpunan A karena setiap anggota himpunan B dan C merupakan anggota himpunan A.
b.
Himpunan A merupakan himpunan bagian dari
himpunan S karena setiap
anggota himpunan A merupakan
anggota himpunan S.
c.
Himpunan B bukan merupakan himpunan bagian
dari himpuna C begitu juga
sebaliknya, karena tidak ada anggota himpunan B yang merupakan anggota himpunan C dan sebaliknya.
2.
Himpunan Kosong
Himpunan kosong
dilambangkan dengan symbol Æ,
yaitu himpunan yang tidak memiliki elemen.
Sekarang perhatikanlah
himpunan-himpunan berikut ini.
M =
himpunan kuda yang bertanduk.
N =
himpunan bilangan prima yang habis dibagi 4.
L =
himpunan bilangan prima antara 7 dan 11.
Dapatkah kamu menentukan berapa banyak anggota-anggota dari
himpunan M, N, dan L?
Berapakah n(M), n(N), dan n(L)? Ternyata
himpunan - himpunan di atas tidak mempunyai anggota. Himpunan-himpunan seperti di
atas disebut himpunan kosong, yang dilambangkan dengan { } atau Ø .
Contoh
himpunan kosong :
1.
{ n Î Z : 2 < n < 3 }
Disebut himpunan kosong karena, tidak ada bilangan bulat antara
2 dan 3.
2.
{ x Î N : x2 < 0 }
Disebut himpunan kosong karena, tidak ada hasil kuadrat yang
negatif.
Himpunan kosong adalah
himpunan yang tidak mempunyai anggota. Jika himpunan K = {0}, himpunan K bukan
merupakan himpunan kosong karena himpunan K mempunyai 1 anggota, yaitu bilangan 0.
Lemma
!
“ Himpunan kosong adalah subset dari
setiap sembarang himpunan “
|
Bukti :
Pada pembuktian, kita
gunakan definisi tentang himpunan bagian dan implikasi. Apabila terdapat dua
himpunan sembarang S dan T dimana S Í T, jika x Î
S, maka x Î T. Kita analogikan Ø
adalah S. Karena Ø tidak memiliki elemen, maka kita tahu pernyataan x Î Ø adalah salah. Sedangkan pernyataan x Î T adalah benar. Oleh karenanya, pernyataan “ jika x Î Ø, maka x Î T
“ adalah benar. Terbukti bahwa Ø adalah subset dari sembarang himpunan.
3.
Himpunan Ekuivalen
Jika
terdapat dua himpunan A dan himpunan B, himpunan A dikatakan ekivalen dengan
himpunan B jika dan hanya jika kardinal kedua himpunan tersebut sama.
Perhatikan uraian berikut.
Di dalam sebuah kulkas (lemari es) terdapat 3 jenis minuman, yaitu susu, teh,
dan sirup dan tiga jenis buah-buahan, yaitu,mengga, jeruk, dan apel. Sekarang
kita misalkan jenis-jenis minuman adalah himpunan A dan jenis-jenis buah-buahan himpunan B, maka dapat ditulis:
A = {susu,
teh, sirup}
B =
(mangga, jeruk, apel}
Kalau kamu perhatikan
kedua himpunan tersebut, apakah ada yang sama di antara keduanya?. Dari kedua
himpunan tersebut yang sama adalah banyak anggotanya, yaitu samasama tiga,
dapat ditulis n(A) = 3 dan n(B) = 3, jadi n(A) = n(B) = 3. Himpunan-himpunan yang banyak
anggotanya sama disebut himpunan ekuivalen atau himpunan ekuipoten.
Diketahui: himpunan A =
{1, 2, 3}, B = (a, b, c}, dan E = {1, 12 , 13 , 14} Di antara tiga himpunan ini mana yang ekuivalen? n(A) = 3, n(B) = 3, dan n(C) = 4. Jadi n(A) = n(B) = 3, maka himpunan A ekuivalen B. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
Perhatikan uraian berikut.
Misalkan P = {0,
1, 2, 3}
A =
Himpunan bilangan ganjil, juga anggota P.
B =
Himpunan bilangan genap, juga anggota P.
C =
Himpunan bilangan prima, juga anggota P.
D =
Himpunan bilangan kurang dari 0, juga anggota P.
E =
Himpunan bilangan kurang dari 4, juga anggota P.
Himpunan-himpunan A, B,
C, D, dan E dibentuk dari himpunan P sehingga
a.
A
Ì P
b.
D
Ì P
c.
B
Ì P
d.
E
Ì P
e.
C
Ì P
Jika hubungan himpunan-himpunan di atas dituliskan dengan cara
mendaftarkan anggotaanggotanya, maka diperoleh:
a.
{1, 3} Ì {0, 1, 2, 3}
b.
{ } Ì {0, 1, 2, 3}
c.
{0, 2} Ì {0, 1, 2, 3}
d.
{0, 1, 2, 3} Ì {0, 1, 2, 3}
e.
{2, 3} Ì {0, 1, 2, 3}
Dari uraian-uraian di atas, dapat kita lihat bahwa { } Ì {0, 1, 2, 3}. Jadi, Dan kita juga
lihat bahwa {0, 1, 2, 3} Ì {0, 1, 2, 3}. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa, Himpunan
A dan B dikatakan himpunan ekuivalen, jika anggota himpunan A dan himpunan B sama banyak.
4.
Himpunan Berhingga
dan Himpunan Tak Berhingga
Himpunan
berhingga adalah himpunan yang banyak anggotanya terhingga atau terbatas.
Sedangkan himpunan tak berhingga adalah himpunan yang anggotanya tidak
terbatas.
Perhatikanlah
himpunan-himpunan berikut.
a.
M
= {–5, –4, –3, –2, –1, 0}
b.
N
= {15, 16, 17, 18, ..., 50}
c.
O
= {1, 3, 5, 7, 9, ...}
d.
P
= (2, 4, 6, 8, ...}
Pada himpunan M di
atas, semua anggota himpunan terdaftar, yaitu –5, –4, –3, –2, –1, 0. Banyak
anggota himpunan M ada 6, dan
dinotasikan dengan n(M) = 6. Pada himpunan N, tidak semua terdaftar, tapi anggota
terakhir dituliskan, yaitu 50. Jika kamu hitung nilai dari 15, 16, 17,
... dan berakhir pada 50 anggotanya ada 36, dinotasikan dengan n(N) = 36. Himpunan M
dan N disebut himpunan hingga atau himpunan berhingga. Kemudian coba
perhatikan himpunan O dan P, kita tidak dapat menghitung banyak
anggotanya, karena tidak diketahui anggota terakhir. Jadi,
himpunan O dan P disebut himpunan tak hingga atau himpunan
tak berhingga.
5.
Himpunan Kuasa
Himpunan
kuasa dari S adalah himpunan dari seluruh subset S dan dinotasikan dengan P ( S
).
Contoh
: asumsikan S = { 0, 1, 2 }
Penyelesaian : maka, P ( S ) = { Ø, { 0 }, { 1 },
{ 2 }, { 0, 1 }, { 0, 2 }, { 1, 2 }, { 0, 1, 2 } }
Selain
memperhatikan apa saja yang menjadi elemen suatu himpunan, kita pun perlu
mengetahui berapa banyak elemen dari suatu himpunan, yang juga merupakan ukuran
besar dari suatu himpunan.
Jika
himpunan S memiliki n buah elemen yang berbeda, maka S adalah himpunan
berhingga, dan n adalah kardinalitas dari S. Kardinalitas dari S dinotasikan
dengan
.
Contoh
: hitunglah kardinalitas dari S = { 0, 1, 2, 2, 1, 4, 5, 3, }
Penyelesaian : pada S jumlah elemen yang berbeda
ada 6, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, dan 5. Maka,
= 6.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
beberapa uraian materi di atas, dapat disimpulkan bahwa himpunan adalah kumpulan
suatu objek yang memiliki batasan – batasan yang j elas. Dalam penulisan suatu himpunan terdapat aturan – aturan atau
tata cara tertentu yang perlu diperhatikan. Setelah memahami aturan penulisan
himpunan, kemudian suatu himpunan akan disajikan dalam bentuk diagram venn.
Penyajian data suatu himpunan ke dalam bentuk diagram venn memiliki aturan –
aturan dan langkah – langkah yang perlu diperhatikan, sehingga data yang
disampaikan dapat dimengerti oleh pembaca. Selain itu, terdapat beberapa jenis
himpunan yaitu himpunan bagian, himpunan kosong, himpunan berhingga, himpunan
tak berhingga, himpunan ekuivalen, dan lain – lain.
B.
Saran
– Saran
Adapun saran –
saran dari penulis, yaitu ilmu matematika itu luas dan menarik. Walaupun
kebanyakan orang berfikir bahwa ilmu matematika tidak ada penerapan dalam
kehidupan sehari – hari. Namun, anggapan tersebut kurang tepat karena ilmu
matematika sebenarnya sangat dekat dengan keseharian kita, seperti materi
himpunan dan materi matematika lainnya. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa
pendidikan matematika atau seseorang yang menyukai ilmu matematika, jangan
henti – hentinya untuk tetap mengkaji ilmu matematika lebih dalam lagi dan
diterapkan dalam kahidupan sehari – hari.
Titanium Magnetic Wire Cable for Carrying Wire
BalasHapusThis quick titanium joes and easy-to-use wire is perfect babylisspro nano titanium hair dryer for a car charging station. You could have titanium pen used it titanium necklace in a garage for self-parking iron titanium
x001p6rfxmo010 wolf dildo,dog dildo,Clitoral Vibrators,vibrators,cheap sex toys,wholesale sex toys,Bullets And Eggs,sex chair,Wand Massagers p197g4rmuze189
BalasHapus